POPULASI DAN SAMPEL


POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karateristik /sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. (Sugiyono:1999, 72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh PNS Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat.
Suharsini Arikunto (1996: 117) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel”। Oleh karena populasi dalam penelitian ini cukup besar dan aktivitas sehari-hari anggota populasi sangat sulit untuk diajukan pertanyaan-pertanyaan, maka peneliti melakukan penelitian sampling, yaitu dengan memilih sebagian dari populasi untuk mewakili penelitian dan juga bertindak sebagai responden. Berkaitan dengan besarnya sampel terhadap populasi, maka untuk menentukan ukuran sampel menurut Husein Umar (1998) yang menjelaskan teori Slovin dengan asumsi populasi berdistribusi normal maka rumus yang digunakan : n = N / 1 + N e2
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan yang ditoleransi, yaitu (10%).
Berkaitan dengan besarnya sampel terhadap populasi, dengan rumus Slovin diatas maka jika jumlah pegawai negeri sipil yang ada di BBMKG II sebanyak 106 orang maka jumlah pegawai yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 51 responden dari jumlah pegawai yang ada di populasi itu sebanyak 106 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian memerlukan data untuk memecahkan masalah yang dihadapi dan data itu harus diperoleh dari sumber yang tepat. Data yang lengkap dan memadai sangat penting artinya untuk mengantarkan seorang peneliti pada perumusan kesimpulan yang baik dan benar.
Untuk mendapat data yang objektif, maka dalam kegiatan penelitian lapangan ini digunakan data primer dan sekunder
1. Data Primer
a. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung . kepada PNS di BBMKG II Ciputat mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dan diteliti.
b. Observasi
Teknik pengumpulan ini dengan cara melakukan pengamatan langsung ke Kantor BBMKG II Ciputat untuk mencocokkan data yang diperoleh dari angket dan wawancara.
c. Angket (Quetioner)
Untuk mendapatkan data yang komprehensif, peneliti menyebarkan angket yang merupakan daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis untuk memperoleh data penelitian. Angket yang digunakan peneliti adalah angket tertutup yaitu jawaban dari pertanyaan. Kuesioner berisi daftar pertanyaan/ pernyataan yang berhubungan dengan faktor-faktor diklat dan motivasi diisi oleh oleh staf sedangkan kuesioner berisi kinerja pegawai diisi oleh 2 ( dua ) Kepala Bidang dan 1 ( satu ) Kepala Bagian yaitu Kepala Bidang Data dan Informasi, Kepala Bidang Observasi dan Kepala Bagian Tata Usaha.
Instrumen kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan angket yang memakai skala model Likert. Skala pengukuran ini merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif ( Sugiyono 2001; 84 ).
Dengan menggunakan skala likert variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator teresebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat dinyatakan dalam pertanyaan.
Jawaban setiap item yang mnggunakan skala mempunyai gradasi dari sangat
positif, sampai sangat negatif yang berupa kata-kata antara lain :
A. Sangat Setuju Nilai 5
B. Setuju Nilai 4
C. Kurang Setuju Nilai 3
D. Tidak Setuju Nilai 2
E. Sangat Tidak Setuju Nilai 1
2. Data sekunder
Data ini dikumpulkan dalam bentuk sudah jadi atau data yang telah terformat sehingga dapat secara langsung digunakan, biasanya diperoleh dari buku, majalah dan dokumen-dokumen.
Teknik Pengolahan Data
Sebelum instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data-data penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel. Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Saifuddin Azwar, 2003,5). serta pengujian terhadap asumsi klasik ( BLUE )
Uji Validitas dan Reliabilitas
Agar menghasilkan data yang baik, maka data tersebut harus diuji terlebih dahulu sehingga diperoleh data yang valid dan reliable.
a. Uji Validitas
Untuk menghasilkan data yang baik, maka data tersebut harus diuji validitas intrumennya dengan uji validitas secara internal. Menurut Masrum yang dikutip oleh Sugiyono (2001) menyatakan bahwa biasanya syarat minimum untuk dianggap valid adalah r = 0,30. Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antar skor masing-masing item dengan rumus statistika Koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson, sebagai berikut:

Dimana:
: Koefisien korelasi (validitas)
N : Banyaknya subjek
X : Skor pada subyek item n
Y : Skor total subyek
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan disini untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Slovin dalam Husein Umar (1998) Uji reliabilitas kuesioner adalah uji kekonsistensial alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Dalam Formula statistika yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah dengan teknik Cronbach,
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
0,00 - 0,199 Sangat Lemah
0,20 - 0,399 Lemah
0,40 - 0,599 Cukup Kuat
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat