PELUANG HUJAN DI SERANG DAN BOGOR


PELUANG HUJAN DI SERANG DAN BOGOR

Oleh : Drs. Udin Nasikhudin




I। Pendahuluan
1,1. Latar Belakang
Pada umumnya curah hujan di Indonesia dipengaruhi oleh adanya angin barat dan angin timur. Musim hujan terjadi pada saat angin bertiup dari barat sedangkan musim kemarau terjadi pada saat angin bertiup dari timur.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk memprakirakan cuaca seperti : Model Arima, Marima, Regresi, Wavelet, Anfis dan Distribusi Gamma. Dari beberapa metode tadi masing-masing mempunyai kelemahan dan kelebihan. Namun demikian seorang Prakirawan tidak boleh menyerah begitu saja dengan adanya kelemahan tadi. Dalam usaha untuk menghasilkan prakiraan yang baik maka seorang prakirawan harus memperhatikan tahapan-tahapan dari mulai pengumpulan data, pengolahan, penyajian, analisis selanjutnya menyimpulkan berupa prakiraan. Data yang objektif representatif, relevan dan up to date merupakan hal yang harus diperhatikan karena akan sangat mempengaruhi kualitas prakiraan disamping metode-metode yang telah dikemukakan. Meskipun untuk menghasilkan praliraan cuaca dengan ketelitian tinggi sulit, namun mempunyai manfaat yang besar untuk berbagai kegiatan seperti pertani-an,perkebunan,pertambang an, pariwisata dan berguna pula untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar sebagai akibat cuaca. Curah hujan disuatu daerah tidaklah selalu sama dengan di daerah lain. Begitu pula antara Serang dan Bogor meskipun mungkin tidak begitu menyolok. Untuk beberapa daerah ada daerah yang pada akhir tahun hujannya mulai meningkat tinggi dan mencapai puncaknya dan pertengahan tahun mencapai titik terendahnya. Sebaliknya daerah lain pada akhir tahun hujannya mencapai titik terendah, sedangkan pada pertengahan tahun mencapai titik tertinggi. Disamping itu ada pula daerah-daerah yang distribusi hujannya dari bulan ke bulan tidak jauh berbeda seperti DKI Jakarta. Distribusi curah hujan disuatu daerah dengan daerah lainnya umumnya berlainan. Distribusi curah hujan yang demikian disebut tipe hujan.

1.2. Tujuan
Sebagai Instansi Pemerintah BMG mempunyai tugas memberikan pelayanan publik yang salah satunya adalah pelayanan informasi cuaca dan iklim. Agar pemakai puas, diharapkan pengembangan metode prakiraan terus dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun tujuan pembuatan makalah ini mengapli-kasikan model prakiraan hujan bulanan dengan distribusi gamma di wilayah Serang dan Bogor
2. Data
Data yang digunakan yaitu data cu-
rah hujan dari tahun 1987 s/d 2007 untuk Serang diambil dari Stamet Serang sedangkan Bogor diambil Staklim Dermaga Bogor
3. Metodologi
Metode prakiraan sebenar nya telah banyak dilakukan oleh banyak praktisi cuaca dan iklim, namun hasilnya belum maksimal. Berdasarkan keadaan tersebut, penulis mencoba membuat prakiran dengan metode distribusi gamma yang diharapkan dapat diketahui peluang curah hujan untuk angka-angka tertentu. Penggunaan metode ini dikarenakan hujan ternyata merupakan hal yang sulit diprakirakan karena hujan ini mempunyai kemungkinan dari 0 sampai besar sekali atau bukan distribusi normal. Lain halnya dengan suhu udara yang selalu ada, serta besarannya hanya pada kisaran tertentu atau berdistribusi normal.
Di dalam teori probabilitas maka probabilitas terjadi 0 s/d 1, 0 berarti tidak mungkin terjadi sedangkan 1 pasti terjadi. Seorang pengambil keputusan seharusnya didalam merencanakan selalu mencari prababilitas dengan nilai yang besar karena ini lebih berpeluang terjadi dari pada yang nilainya lebih kecil, peluang cuaca tugas akhir ini penulis mencoba membuat prakiraan curah hujan dengan menggunakan sebaran fungsi gamma untuk menentukan peluang curah hujan. Sebaran gamma dipilih karena data yang diteliti mempunyai perbedaan nilai yang besar, mulai dari nol sampai tak terhingga. Dengan kata lain sebaran gamma dipakai untuk memprakirakan sesuatu unsur yang mempunyai distribusi dengan nilai maksimum, Menghitungr distribusi gamma dengan menggunakan persamaan dan dapat dilakukan setelah menghitung nilai dan . Dari hasil perhitungan tersebut kemudian dibuat tabel peluang hujan untuk angka-angka tertentu ( lihat tabel dalam lampiran )
4. Pembahasan
Dari hasil perhitungan ternyata peluang hujan paling besar di wilayah Serang pada bulan januari sebesar 19 % dengan curah hujan 200 – 250 mm dan 250 – 300 mm, Pebruari sebesar 22 % dengan curah hujan 250 – 300 mm, Maret sebesar 33 % dengan curah hujan 100 – 150 mm, April sebesar 30 % dengan curah hujan 100 – 150 mm, Mei sebesar 33 % dengan curah hujan 50 – 100 mm, Juni sebesar 40 % dengan curah hujan 0 – 50 mm, Juli sebesar 54 % dengan curah hujan 0- 50 mm, Agustus sebesar 64 % dengan curah hujan 0 – 50 mm, September sebesar 61 % dengan curah hujan 0 – 50 mm, Oktober sebesar 41 % dengan curah hujan 0- 50 mm, Nopember sebesar 25 % dengan curah hujan 100 – 150 mm dan Desember sebesar 24 % dengan curah hujan sebesar 100 – 150 mm dan 150 – 200 mm.
Sedangkan peluang hujan paling besar di wilayah Bogor pada bulan Januari sebesar 16 % dengan curah hujan 350 – 400 mm, Pebruari sebesar 16 % dengan curah hujan 300 – 350 mm, Maret sebesar 12 % untuk curah hujan 250 – 300 mm dan 300 – 350 mm, April sebesar 16 % untuk curah hujan 250 – 300 mm dan 300 – 350 mm, Mei sebesar 16 % untuk curah hujan 300 – 350 dan 350 – 400 mm, Juni sebesar 15 % dengan curah hujan 150 – 200 mm, Juli sebesar 18 % dengan curah hujan 50 – 100 mm, Agustus sebesar 19 % untuk curah hujan 0 – 50 mm dan 50 – 100 mm, September sebesar 16 % dengan curah hujan 50 – 100 mm, Oktober sebesar 15 % untuk curah hujan 250 – 300 mm dan 250 – 300 mm, Nopember sebesar 15 % dengan curah hujan 300 – 350 mm dan Desember sebesar 14 % untuk curah hujan 200 – 250 mm dan 250 – 300 mm.
5. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tadi maka dapat dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.Curah hujan hanya dapat diprediksi dengan probabilitas, yang tentunya oleh penentu kebijakan akan mencari probabilitas dengan nilai yang besar.
2.Distribusi gamma merupakan metode yang cocok untuk memprediksi curah hujan karena curah hujan mempunyai distribusi tidak normal.
3.Meskipun nilai probabilitas yang lebih kecil tetapi dalam menentukan kebijakan sebaik nya juga dipertimbangkan karena bisa saja sewaktu-waktu terjadi.

6. Saran
1, Untuk prakirawan sebaiknya terus mengkaji metode-metode yang selama ini dilaku-kan mengingat memprediksi curah hujan tidak mudah.
2.Mengingat curah hujan dan Panas merupakan faktor cuaca yang paling berpengaruh terhadap aktiifitas hidup di Indonesaia maka diharapkan semua pihak baik pemerintah naupun masyarakat memperhatikan prakiraan yang dikeluarkan BMG dengan melihat probabilitasnya.
Label: | edit post
1 Response
  1. Papa arvi~ Says:

    Kenapa peluangnya tidak ada yang lebih 60 %


Posting Komentar